Kelas Saya nih, btw saya yg ke 3 dari kiri belakang :3

Apa pertama kali kalian pikirin saat mau lulus SMA? Kuliah apa langsung kerja? Kerja apa langsung nikah? Nikah apa langsung kawin?

Kalo kalian bingung nyari jurusan kuliah, coba baca sampe akhir. Semoga menjadi pencerahan bagi kalian.  

Oke, jadi persis apa yang aku pikirin waktu itu, bingung mau lanjut kemana abis lulus SMA. Tapi akhirnya aku tertarik banget lanjut kuliah sama jurusan yang satu ini. Yap, Pariwisata. Rasanya kayak dapet pencerahan dari Sang Pencerah.

Kenapa harus jurusan Pariwisata sih, kenapa gak Ked*kteran, Kenapa gak Tekn*k, kenapa gak Sastra Angola ?

Banyak orang beranggapan memilih jurusan Pariwisata pasti pengen jalan-jalan lah, plesiran kemana-mana lah. Ya ga salah juga sih, tapi alasan tersebut bukan alasan utama aku. Alasanku milih jurusan ini berawal sekitar Mei tahun 2014 lalu. Waktu itu kita ngerayain kelulusan SMA, aku diendorse diajak temen-temen buat liburan ke Lombok selama hampir 2 minggu. Waktu yang sangat cukup buat menggugah hati tentang Indonesia, secuil. Wah, indah sekali negeri ini Tuhan. Banyak destinasi wisata yang masih alami dan tak tersentuh tangan-tangan kapitalis #apasih. Mulai dari alam, budaya dan segala kearifannya. Di Pulau Lombok saja sudah begitu banyak destinasi yang menarik dan masih belum terkelola dengan baik, apalagi dengan ribuan destinasi lain di Indonesia? Dan kenapa Indonesia dengan begitu banyaknya potensi Pariwisata yang bervariasi masih kalah dengan Malaysia, kalah dengan Thailand. Apa yang salah dengan negeri ini? 



Mulai saat itu, aku sangat tertarik mempelajari seluk beluk Pariwisata. Sebelumnya aku udah daftar kuliah ngambil jurusan Hukum dan Bisnis Pariwisata di Universitas Brawijaya, tapi masih belum keterima dan emang belum jalannya. Oyi lanjut, akhirnya banyak jalan menuju Roma, aku nyoba daftar buat jurusan Pariwisata di Vokasi Universitas Brawijaya jenjang Diploma III, tapi sayang banget yang jenjang D-IV belom dibuka. Dan setelah tirakat, akhirnya aku lolos seleksi masuk jurusan Pariwisata D-III UB jalur reguler SPMV #MatursuwunGusti.

Diploma vs Sarjana

Jadi sebenernya jenjang Diploma gak jauh beda sama Sarjana, cuman Sarjana dibebanin 60% teori dan 40% praktek sedangkan Diploma lebih ke 60% praktek dan 40% teori. Artinya lulusan Diploma lebih dicetak menjadi tenaga ahli yang siap kerja. Emang banyak orang "memandang sebelah mata" ke program Diploma, tapi sebenernya program Diploma setara sama Sarjana. Dalam jurusan pariwisata D-IV setara dengan S-1. Gelar yang diterima pun sama-sama Sarjana D-IV: Sarjana Sains Terapan Pariwisata (SST.Par.) dan S-1 : Sarjana Pariwisata (S.Par.). Nah buat jenjang D-III yang aku pilih gelar yang nantinya kita dapetin adalah A.Md. Par artinya adalah Ahli Madya Pariwisata atau Sarjana Muda Pariwisata. Yes, kita Sarjana Muda dan Berbahaya #Yuhuyy. Tetep inget, mau Sarjana mau Diploma yang penting belajar yang giat dan jadilah manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa. 

Analoginya, pilih Istri Muda apa Istri Tua? Pasti muda, karena yang muda lebih menggoda

Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata

Sekilas tentang Jurusan Pariwisata

Singkat cerita waktu pertama masuk kuliah, mahasiswa Pariwisata wajib pake seragam rapi saat kuliah, macam Antonio Banderas. Jadi selama perkuliahan mahasiswa wajib grooming atau menggantengkan diri dengan pake seragam hitam putih berdasi, ber-jas, sepatu pantofel, jam tangan dan rambut klimis abis pake pomade kuda. Satu lagi yang gak boleh ketinggalan, yap batik yang wajib dipake hari jumat atau sabtu. Awal awal emang rasanya aneh banget pake seragam selama kuliah. Tapi, kenyataannya sampai akhir musim kuliah reguler aku bangga banget bisa pake seragam yang jadi identitas mahasiswa pariwisata. Testimoni banyak bermunculan dari warga kampus, kalo mahasiswa Pariwisata dicap rapi dan elegan. Bisa hemat duit laundry juga kan? Mending duit tabung buat jalan-jalan.

Selama ini banyak orang cuma tau pariwisata itu soal traveling dan jalan-jalan aja, padahal dibalik layar banyak aspek luas yang mendukung selain traveling itu sendiri. Di jurusan Pariwisata kita bisa dapetin ilmu giana cara me-manage destinasi Pariwisata, merencanakan gimana potensi wisata jadi layak, pemasaran pariwisata, cara memandu dan bersikap demi kenyamanan wisatawan domestik maupun mancanegara, cara bersikap dan beretika dalam hal pelayanan dan kepuasan konsumen yang mana wisatawan itu sendiri, kemudian gimana cara menyusun tour package, cara menghitung tiket dan bahkan hal-hal seputar kebandaraan pun ada. Intinya pariwisata luas banget, banget. 

Lanjut ke proses praktek selama kuliah berupa field trip. Yaitu jadi tour guide selama perjalanan wisata mahasiswa sejurusan sengkatan waktu menuju obyek-obyek wisata. Selama field trip, kita bakal tau gimana kondisi di lapangan yang sesungguhnya, dari situ juga kita bakal dapet pengalaman dan ilmu yang berharga. Dari situ juga kita belajar gimana akses menuju destinasi tersebut, fasilitas yang ada, cara pengelolaan, dan lain lain. Bahkan praktek kerja lapangan bakal kita didapetin lebih banyak porsinya saat masuk semester 4, selama kurang lebih 2 semester akan masuk kuliah keahlian. Jadi kita bakal magang di perusahaan kayak tour travel, hotel dll. Kita bakal lebih banyak dapet pengalaman kerja sebelum masuk industri pariwisata yang sebenarnya. 

Masih banyak bahasan kita abis ini, jadi kita perlu senam dikit biar ga tegang. 

Sekarang lanjut ke prospek kerja Jurusan Pariwisata. Diantaranya kita bisa jadi tour guide, tour planner, konsultan pariwisata, bidang manajemen hotel, bisnis tour and travel, ticketing, bekerja di Bandara atau bahkan bekerja di Dinas atau Kementrian Pariwisata. Dan pekerjaan yang paling keren diantara diatas kalo kita jalan-jalan dibayar dari sponsor buat kita nulis pengalaman traveling kita, bukan malah ngeluarin duit. 

Nih nih yang paling penting, pantengin. Destinasi Pariwisata Indonesia bukan cuma Bali sob. Ironis banget kalo tau wisman (wisata mancanegara) lebih kenal Bali daripada Indonesia, padahal Bali kan wilayah Indonesia. Emang, Bali adalah ujung tombak pariwisata Indonesia karena dalam segi destinasi, budaya dan pengelolaan serta perkembangannya jadi kiblat buat destinasi lain di Indonesia. Jangan lupa Indonesia itu luas sob, banyak banget destinasi yang gak kalah menarik dari Bali. Kayak contoh Raja Ampat, Wakatobi, Bunaken, Lombok, Pulau Komodo, Karimunjawa, Baluran, Pulau Weh, Derawan, Gunung Bromo, Kali Jodo, Sarkem dan masih sangat banyak lagi. Selain alam, potensi budaya dan kulinernya udah ribuan varian banyaknya. Itupun yang sudah di explore, nah gimana yang belom di explore?

Dan satu lagi, Industri Pariwisata menjadi penyumbang devisa negara terbesar ke-4 di Indonesia. Bahkan di masa depan, Pariwisata bisa menjadi penyumbang devisa nomor 1 di Indonesia nyalip MIGAS, mengingat begitu besarnya potensi yang ada dan meningkatnya angka perkembangan Pariwisata Indonesia setiap tahunnya. Sedikit mengutip quote dari teman saya bahwa, "Pariwisata tidak akan mati selagi ada manusia di Bumi" #CheersEsDawet.

***

Jadi itu sedikit dongeng sebelum tidur dari aku kenapa lebih milih Pariwisata sebagai latar belakang pendidikan. Marilah kita bersama-sama turut serta membangun dan mengembangkan destinasi Pariwisata di Indonesia menjadi lebih baik dan menjadi favorit tujuan wisatawan di Dunia.

Jadi gimana, yuk gabung sama kita jadi agen MLM, gak deng. Jadi insan Pariwisata Indonesia!

#SalamSaptaPesona
#WonderfulIndonesia






Btw, gambar cuma pemanis ya sob, semoga ngiler :3